Etika
Profesi Akuntansi
Pengertian Etika :
Etika berasal dari bahasa latin, Etica yang berarti falsafah moral dan
merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut pandang budaya,
susila dan agama. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos ayng berarti
kebiasaan, watak. Etika memiliki banyak makna antara lain :
1.
Semangat khas kelompok tertentu, misalnya ethos kerja,
kode etik kelompok profesi.
2.
Norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan
masyarakat tertentu mengenai perbuatan yang baik dan benar.
3.
Studi tentang prinsip-prinsip perilaku yang baik dan
benar sebagai falsafat moral. Etika sebagai refleksi kritis dan rasional
tentang norma-norma yang terwujud dalam perilaku hidup manusia.
Etika juga
memiliki pengertian arti berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna
yang berbeda dari istilah itu.
v Bagi ahli
falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas.
v Bagi
sosiolog, etika adalah adat, perilaku orang-orang dari lingkungan budaya
tertentu.
v Bagi
praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti
kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspektasi) profesi dan
masyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional, etika adalah
salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan
penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat.
v Bagi
eksekutif puncak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung
jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff,
terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap pemrintah dan pada tingkat akhir
walaupun tidak langsung terhadap masyarakat. Kriteria wajar, jujur, adil,
profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutif lain di rumah
sakit.
v Bagi
asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersamadan pedoman untuk diterapkan
dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk
dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.
Pengertian Etika Menurut Filsafat:
a.
Drs.
O.P. Simorangkir, etika atau etik dapat diartikan sebagai
pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai baik.
b.
Drs. Sidi Gajabla
dalam sistematika filsafat mengartikan etika sebagai teori tentang tingkah laku,
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
c.
Drs. H. Burhanudin Salam berpendapat
bahwa etika merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma
yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
d.
Maryani
dan Ludigdo, etika merupakan seperangkat aturan, norma
atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun
yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat
atau profesi.
e.
Ahmad Amin
mengungkapkan bahwa etika memiki arti ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti
baik atau buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,
menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh manusia.
f.
Soegarda Poerbakawatja
mengartikan etika sebagai filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai – nilai,
ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia
terutama mengenai gerak – gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangandan
perasaan sampai mengenai tujuan dari bentuk perbuatan.
g.
Martin (
1993), etika didefinisikan sebagai The
discipline which can act as the performance index or reference for our control
system.
h.
Drs. Sidi Gajalba dalam
sistematika filsafat etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
i.
Drs. H. Burhanudin Salam, etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai norma dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
j.
Magnis Suseno, Etika
adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran yang memberi kita norma tentang
bagaimana kita harus hidup dalam moralitas. moralitas adalah petunjuk konkret
yang siap pakai tentang bagaimana kita harus hidup.
Etika Sebagai Mahasiswa
1.
Mengetuk pintu jika hendak
masuk kedalam kelas.
2.
Memperhatiakan dosen yang
sedang memberikan materi.
3.
Jika ingin bertanya
hendaknya mengacungkan tangan terlebih dahulu.
4.
Berbicara dan bersikap
yang sopan kepada dosen dan teman dikelas.
5.
Menghormati teman yang
sedang memberikan pendapat atau menjawab pertanyaan dari dosen.
6.
Mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen.
7.
Menaati peraturan yang
diterapkan oleh universitas dan para dosen.
8.
Berpakaian yang sopan dan
tidak melanggar ketentuan dari universitas.
Etika Sebagai Anggota
Keluarga
1.
Menghormati kedua orang
tua dan orang yang lebih tua dari kita.
2.
Membanggakan kedua orang
tua.
3.
Ketika berbicara kepada
orang tua atau orang yang lebih tua hendaknya dengan tutur kata yang sopan
tidak bernada tinggi.
4.
Menjalankan kewajiban
sebagai anak yaitu belajar dan membantu orang tua.
5.
Harus saling menjaga anggota
keluarga satu sama lain.
Etika Sebagai Anggota Masyarakat
1.
Saling menghormati, menghormati dan membantu sesama
umat manusia.
2.
Bertutur sopan dalam berprilaku dan berbicara.
3.
Ikut serta bergotong royong dalam kegiatan kerjabakti
di lingkungan sekitar.
4.
Memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam bergaul.
5.
Tidak membeda-bedakan antara yang kaya dan miskin.
6.
Menghormati masing-masing agama.
7.
Tidak melakukan perbuatan kejahatan dalam lingkungan
masyarakat
Etika Sebagai Akuntansi Publik
Kode Etik
Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:
1. Prinsip Etika
Prinsip
Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres
dan berlaku bagi seluruh anggota.
Terdapat 6
prinsip-prinsip etika profesi bagi akuntan publik:
a. Tanggung
jawab
Dalam
melaksanakan tanggungjawabnya, akuntan publik harus peka serta memiliki
pertimbangan moral atas seluruh aktivitas yang mereka lakukan.
b.
Kepentingan publik
Akuntan
publik harus melayani kepentingan publik, meghargai kepentingan publik dan
menunjukkan komitmennya pada profesionalisme.
c.
Integritas
Akuntan
publik harus menunjukkan tanggungjawabnya pada tingat integritas tertinggi.
d.
Obyektivitas dan independensi
Akuntan
public haruslah mempertahankan obyektivitasnya dan bebas dari konflik dalam
melaksanakan tugasnya serta memiliki independensi dalam kondisi apapun.
e. Due Care
Seorang
akuntan publik harus memperhatikan standar teknik dan etika profesi dan
berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas jasa yang
diberikannya.
f. Lingkup
dan Sifat Jasa
Akuntan
publik haruslah memperhatikan prinsip-prinsip dan kode etik profesi dalam
menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan disediakannya.
2. Aturan Etika
Aturan Etika
disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang
bersangkutan.
3. Interpretasi Aturan Etika
Interpretasi
Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk
oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa
dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Sumber:
Noer, Rosita.1998. Menggugah Etika Bisnis Orde Baru. Pustaka Sinar Harapan:
Jakarta.
Abdullah,
Syukry dan Abdul Halim. 2002. Pengintegrasian Etika dalam Pendidikan dan Riset
Akuntansi . Kompak, STIE YO.
Sukrisno Agoes. 1996. Penegakkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Makalah dalam
Konvensi Nasional Akuntansi III. IAI.