Nama : Yuniar Frida Susanti
Kelas : 4eb22
Npm : 28210778
PERKEMBANGAN
DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Pemahaman dengan baik sistem akuntansi dalam suatu Negara
adalah dengan mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangannya. Perbedaan dan kesamaan yang terlihat dapat di jelaskan dengan
faktor-faktor tersebut. Akuntansi biasanya berbeda dari satu tempat dengan
tempat lainnya, ini terjadi karena akuntansi itu sendiri bereaksi terhadap
lingkungan.
Untuk
memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional
berbeda-beda maka dibuatlah klasifikasi. Tujuan pengklasifikasian adalah :
1. Dapat membantu mengetahui sejauh
mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan.
2. Bentuk-bentuk perkembangan sistem
akuntansi suatu Negara dengan Negara lain serta kemungkinannya untuk berubah.
3. Alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan
dibandingkan dengan yang lain.
PERKEMBANGAN
Di bawah
ini adalah faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia
akuntansi :
1.
Sumber pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki focus atau seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depan dan risiko terkait.
2. Sistem hukum
Sistem
hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Di dunia barat
memiliki dua orientasi dasar, yaitu hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
3. Perpajakan
Peraturan
pajak secara efektif dapat menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun untuk diklaim guna keperluan pajak.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Beberapa
Negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dianut Negara maju, namun
hal tersebut ada yang karena paksaan namun ada juga yang karena pilihan
sendiri.
5. Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap
akun-akun perusahaan.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat pendidikan
Standar
dan praktik akuntansi yang sangat rumit membutuhkan tenaga ahli dalam
penerapannya, kalau tidak maka kemungkinan besar bisa disalahgunakan.
8.
Budaya
Di
sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat.
variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti
sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social)
yaitu individualise, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan maskulinitas.
KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam
dua cara yaitu: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan
pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data
prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Empat
Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi Klasifikasi awal yang dilakukan
adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun 1960-an, dimana
diidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
Negara-negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar :
Berdasarkan pendekatan makro ekonomi Berdasarkan pendekatan
ini praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makro ekonomi nasional.
Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi Pada pendekatan ini
akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikro ekonomi yang fokusnya terletak
pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup
dengan mempertahankan modal fisik yang dimiliki.
Berdasarkan pendekatan independen. Pada pendekatan ini
akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan
dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.
· Berdasarkan pendekatan yang seragam.
Pada pendekatan ini akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administrative oleh pemerintah pusat.
Sistem Hukum Akuntansi Hukum Umum
dan Hukum Kode
Klasifikasi
menurut sistem hukum:
Akuntansi
dalam negara-negara hukum umum memiliki karakteristik berorientasi
pada “penyajian wajar”, transparan,full disclousure, dan pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak.
Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki
karakteristik berorientasi pada legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam
jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak.
Sistem Praktek Akuntansi Penyajian
Wajar versus Kepatuhan Hukum
Klasifikasi yang didasarkan pada penyajian wajar versus
kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan
akuntansi, seperti: Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan
kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah
yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum), sewa guna usaha yang
memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu (penyajian
wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan
hukum), pension dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan
(penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti
kerja (kepatuhan hukum).
Sumber
:
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Perkembangan
Pengungkapan
Perkembangan
sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan
perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi
oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat
pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap
investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang
semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai
pemegang saham yang meningkat. Di
kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara
pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat
terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi
sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya
memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
Pengungkapan
Sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan
untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat
mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi
Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang
mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal
dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang
bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya
kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan,
dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki
berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam
mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan
terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan
untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu,
lengkap dan akurat.
Ketentuan
Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya
mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi
informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan
kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan
kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar
domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu
negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris,
dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang
ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang
saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya,
yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam)
sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam
beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak
terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per
saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
1. Pengungkapan informasi yang melihat masa
depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup:
a. Ramalan
pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya
b. Informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos,
periode fiskal, dan proyeksi jumlah
c. Laporan rencana
manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan
pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih
sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua
perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat.
Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba
dan penjualan.
2.
Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil
operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin
meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah
meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang
ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas
pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam
suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan arus kas dan arus
dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan
sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung
jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah,
kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi
mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi
buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi
kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan
kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para
investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
5.
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas
prinsip akuntansi yang digunakan
Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
1) Penyajian ulang untuk kenyamanan”
informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik
2) Penyajian ulang hasil dan posisi
keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
3) Satu set lengkap laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa
pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan
dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan
tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa
perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang
diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP
AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip
akuntansi.
Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perushaan berhubungan dengan alat-alat internal
yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung
jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan
dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan.
Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan
kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan
peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin
mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.
Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis
Melalui Intern
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran
penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder.
Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL)
merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung
ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang
akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi
mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati
manfaatnya.
Pengungkapan Laporan Tahunan di
Negara-negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara
pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan
dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan
yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan
disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997. Tingkat
pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten
dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar
ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok
keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak
terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan
tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai
perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang
semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan
membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya
pengawasan dan penegakan aturan.
Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan
Keuangan dan Para Manajer
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat
dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat
pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer
di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus
mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat
memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.
Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih
banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis
keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh
keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan
yang ketat.
AKUNTANSI
PERUBAHAN HARGA
Dalam kondisi
inflasi, ada 2 masalah yang dihadapi akuntansi dengan kos historis :
- Masalah PENILAIAN : Nilai aktiva akan berubah dibanding aktiva lain walau daya beli uang tetap
- Masalah UNIT PENGUKUR : Unit moneter sebagai unit pengukur akan berubah pada saat inflasi
Perubahan harga ada 3 jenis :
- Perubahan harga UMUM : Perubahan nilai satuan uang, dinyatakan dalam index harga umum
Contoh
: INDEX HARGA KONSUMEN
Inflasi
: Index harga Umum cenderung naik dari waktu ke waktu
Kenaikan harga umum suatu periode dibanding periode
sebelumnya : LAJU INFLASI
- Perubahan harga SPESIFIK : Perubahan harga barang dan jasa tertentu.
- Perubahan harga RELATIF : Mengukur tingkat penyimpangan perubahan harga barang / jasa tertentu terhadap perubahan harga umum seluruh barang/jasa.
Misal : Harga barang/jasa umum naik 10%,harga barang
tertentu naik 32%, maka Perub.Harga Relatif : 12%.
Rerangka akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan
transaksi sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan
informasi yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan.
Berbagai usulan akuntansi untuk memperbaikki kelemahan
akuntansi berbasis kos dapat diadopsi oleh rerangka akuntansi pokok tanpa harus
mengganti struktur akuntansinya.
Masalah
Akuntansi.
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal
penilaian unit pengukur dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan
dengan dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat.
Masalah pemertahanan kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih
dua kapital yang harus ditentukan jenisnya (finansial / fisis).
Pos-Pos Moneter dan NonMoneter.
Perubahan harga mempunyai implikasi yang
berbeda antara pos-pos moneter dan nonmoneter. Pos-pos moneter berkaitan dengan
masalah untung / rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter berkaitan dengan
untung / rugi penahanan.
Besar untung / rugi daya beli ditentukan dengan
memisahkan pos moneter dan non moneter, karena untung dan rugi daya beli
biasanya berhubungan dengan pos moneter netto.
Pos moneter berhubungan dengan aliran kas, pos
non-moneter berhubungan dengan aliran potensi jasa fisik (non kas)
Aktiva
moneter : klaim untuk menerima sejumlah rupiah di masa depan tanpa
memperhatikan perubahan daya beli uang
Misal : kas, deposito, investasi
dalam obligasi, piutang dagang, piutang wesel dan uang muka jaminan kontrak.
Aktiva non moneter : aktiva yang mengandung jumlah unit
rupiah yang berubah dengan berjalannya waktu.
Misal :
Persediaan barang dagangan, fasilitas fisik, investasi dalam saham dan goodwill
Untung/Rugi Daya Beli : berhubungan dengan penahanan pos
moneter
Untung/Rugi fluktuasi harga : Berhubungan dengan pos non
moneter.
PERUBAHAN
HARGA.
Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk
memperoleh barang / jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang
sama (masukan / keluaran). Perubahan harga terdiri atas perubahan harga umum,
spesifik dan relatif. Perubahan harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar /
daya beli uang. Perubahan harga spesifik mencerminkan perubahan
karakteristik barang tertentu akibat teknologi / selera terhadap barang.
Perubahan harga relatif mencerminkan perubahan harga spesifik setelah pengaruh
perubahan harga umum diperhitungkan.
DASAR
PENGUKURAN :
- Harga masukan / kos pengganti
Kos penggantian aktiva milik perusahaan dengan aktiva
sejenis
- Nilai Keluaran / Harga jual sekarang
Nilai sekarang aktiva diukur atas dasar harga aktiva
seandainya perusahaan menjual aktiva tersebut
- Aliran kos diskontoan
Nilai
sekarang aliran kas masa datang.
Sumber
informasi penentuan kos sekarang :
- Informasi harga dari pihak eksternal (mis : BPS)
- Infomrasi harga dari perusahaan sendiri
Teknik
pengukuran kos sekarang :
- Langsung (direct pricing) : membebankan langsung bahan dan tenaga kerja ke aktiva
- Per unit (unit costing)
- Fungsional (functional pricing) : menentukan kos pengganti fungsi produksi bukan aktiva yang berdiri sendiri
Akuntansi
Daya Beli Konstan.
Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan
kapital atas dasar daya beli. Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis
daya beli, data kos historis harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat
pelaporan
Dengan
konsep daya beli konstan, daya beli dapat menjadi golongan kapital yang lain
yaitu kapital daya beli. Kapital daya beli sebenarnya merupakan
kapital finansial.
Akuntansi Kos Sekarang.
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah
mengukur laba suatu perioda dengan mempertahankan kapital semula atau
mempertahankan kapital atas dasar kapasitas operasi / kemampuan untuk
menyediakan barang/jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas / kemampuan
kapital.
Akuntansi kos sekarang digunakan sebagai dasar. Ada dua
perbedaan yang tampak,yaitu : Pertama, laba akan terbagi menjadi dua komponen
yaitu laba akibat kegiatan operasi perusahaan dan laba akibat kegiatan menahan
kapital fisis. Kedua, untung / rugi yang belum terrealisasi akibat penahanan
aset dimasukkan dalam statemen laba-laba.
Berbagai teknik dan sumber informasi dapat digunakan
untuk penentuan kos sekarang, yaitu :
1.
Pengindeksan.
Sumber
informasi berupa indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal untuk kelompok
barang / jasa yang diukur dan indeks harga yang dihasilkan sendiri oleh
perusahaan berdasarkan catatan historis untuk kelompok barang / jasa yang
diukur. Teknik ini memungkinkan digunakannya komputer untuk menyatakan kembali
angka-angka dasar secara cepat.
2.
Penghargaan Langsung.
Teknik
ini membebankan secara langsung bahan dan tenaga kerja ke suatu aset / kelompok
aset. Teknik ini biasanya berupa harga faktur sekarang, daftar
harga dari penjual barang / jasa dan kos produksi standar yang menggambarkan
kos sekarang.
3.
Pengkosan Unit.
Teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu
barang. Teknik ini digunakan untuk barang / jasa yang tidak mempunyai pasar
keluaran / barang yang bersifat khusus.
4.
Penghargaan Fungsional.
Teknik
ini digunakan untuk menentukan kos pengganti suatu fungsi produksi / pemrosesan
dan bukannya suatu aset secara individual / kelompok aset yang masing-masing
berdiri sendiri.
Akuntansi
Hibrida.
Perbedaan
karakteristik antara akuntansi daya beli konstan dengan akuntansi kos sekarang,
yaitu:
AKUNTANSI
DAYA BELI KONSTAN
|
AKUNTANSI
KOS SEKARANG
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Standar
Akuntansi Perubahan Harga.
Di Amerika, standar akuntansi mula-mula mewajibkan pelaporan
pengaruh perubahan harga sebagai informasi pelengkap dengan berbagai
argumennya. Kemudian standar tersebut diganti dengan berbagai standar baru yang
tidak lagi mewajibkan tetapi tetap menganjurkan pelaporan pengaruh perubahan
harga dengan berbagai argumennya. Akibatnya buku-buku teks akuntansi keuangan
menengah tidak lagi memasukkan topik akuntansi perubahan harga. Walaupun
demikian, pembahasan mengenai perubahan harga beserta teorinya tetap penting untuk
memberi wawasan yang luas dan dalam khususnya bila perubahan harag cukup
berarti dalam sistem perekonomian negara tertentu termasuk Indonesia.
AKUNTANSI
DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Jika dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi adalah
suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang
melakukan kegiatan bisnis. Sedangkan jika dilihat dari segi perspektif pemakai,
dengan adanya akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan.
Jadi, akuntansi merupakan alat komunikasi. Oleh karena itu akuntansi disebut
sebagaii bahasa bisnis.
Peran
akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi
orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya akan
mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut.
Terdapat
dua tipe akuntansi, yaitu:
1.
Akuntansi manajemen, digunakan untuk
memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang terkait dengan
operasi perusahaan.
2.
Akuntansi keuangan, digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait
dengan perusahaan yang bersangkutan.
Ada
tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi ke dalam dimensi
internasional yang terus berkembang, yaitu:
1.
Faktor
lingkungan
·
Berfikir
secara global.
·
Ketergantungan
perekonomian.
·
Pasar
modal global.
·
Perusahaan
multinasional.
·
Operasi
internasional yang menguntungkan.
·
Teori
yang tidak memadai.
·
Kompetensi
manajemen internasional.
·
Rintangan
akuntansi.
·
Pendapatan
dan rasio yang tidak dapat diperbandingkan.
·
Kebutuhan
akan standar internasional.
·
Menara
akuntansi.
·
Beragamnya
pembuatan standar.
·
Ekonomi
potitik dari akuntansi dunia.
·
Relevance
lost dari akuntansi dunia.
·
Pendidikan
dan riset.
2.
Internasionalisasi
Disiplin Akuntansi
·
Spesialisasi.
·
Sifat
internasional dari sejumlah masalah teknis akuntansi.
·
Alasan
historis
3.
Internasionalisasi
Profesi Akuntansi
Standar
laporan keuangan internasional:
·
Peraturan standar laporan keuangan
internasional
·
Peraturan standar akuntansi
internasional tahun
·
Interpretasi yang berasal dari
komite interpretasi laporan keuangan internasional
·
SIC
·
Kerangka kerja untuk persiapan dan
presentasi laporan keuangan.
Dampak diversifikasi internasional yaitu terdapat tendensi
untuk melihat laba dan informasi keuangan yang lain dari perspektif yurisdiksi
serta isu-isu akuntansi internasional menjadi lebih jelas ketika investor
menggunakan informasi keuangan di dalam mempertimbangkan berbagai alternatif
kesempatan investasi.
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN BAGAN INTERNASIONAL
Akuntansi
internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan
prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi
standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan akuntansi internasional
sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah
ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi
internasional ini.
Pertama,
konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign
subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi
internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari
perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada diberbagai Negara
Kedua,
konsep comperative atau international accounting yang menekankan pada upaya
mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai Negara. Di
sini menyangkut mengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan,
pemgakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing Negara, dan
kemapuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan.
Umumnya pengertian international accounting adalah menggunakan konsep
comparative accounting ini.
Ketiga,
universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di
mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalamya teori dan
prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari
international accounting.
Weirich et.al (Belkaoui, 1985)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai berikut.
Mencakup
semua perbedaan prinsip, metode dam standar akuntasi semua Negara. Termasuk
didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP) yang yang ditetapkan di tiap Negara,
sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua Negara jika mempelajari
akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku
umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan geografi , sosial,
ekonomi, politik, dan hukum.
Menurut
Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan,
standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima
determinan inilah yang akan menentukan sistem palaporan dan pengungkapan di
masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa perbedaan antara satu Negara
dengan Negara lain. Dengan demikian, diperlukan akuntansi internasinal.
Belkaoui (1976) mengemukakan adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya
agama islam yang memiliki sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak
juga pada laporan keuangannya. Antara bank konvensional dan bank islam, ada
beberapa perbedaan prinsipil seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang
sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga, pembiayaan yang boleh
dilakukan zakat dan sebagianya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa
sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi konvesional dan akuntasi
islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini
Mueller (1976) mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan
keuangan primer dan sekunder
2. Single-Domicile reporting,
artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari domisili perusahaan
tersebut.
3. Laporan keuangan disusun menurut
standar internasional.
Perbedaan
Harmonisasi dan Standarisasi
Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-olah
memiliki arti yang sama. Namun istilah harmonisasi dan standarisasi itu
berbedam standarisasi adalah sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan
mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara dan oleh
karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara internasional. Harmonisasi
jauh lebih felskibel karena mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah
mengalami kemajuan yang besar dan telah mengalami kemajuan yang sangat pesat di
internasional dalam tahun-tahun terkahir.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Standar
audit Survei Harmonisasi Internasional.
Keuntungan
Harmonisasi Internasional :
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas
Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa
penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu
sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan
harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi
yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing
dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara
asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila
pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing
yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Organisasi
Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain
utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan
harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan Standar
Akuntansi International (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli
Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional
Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting –
ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan
Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam
Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja
OEDC).
Mendeskripsikan
pendekatan baru Uni Eropa dan mengaitkannya dengan integrasi pasar keuangan
Eropa.
UNI EROPA (EUROPEAN UNION – EU)
Traktat Roma mendirikan EU pada
tahun 1957, dengan tujuan untuk mengharmonisasikan sistem hukum dan ekonomi
negara-negara anggotanya Komisi Eropa (EC, badan berkuasa dalam EU) memliki
kekuasaan penuh atas direktif akuntansinya terhadap seluruh negara anggota.
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa.
Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil
langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
1. Perolehan modal dalam
tingkat EU
2. Membuat kerangka
dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
3. Mencapai satu set
standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
EC telah meluncurkan suatu program
utama harmonisasi hukum perusahaan segera sesudah pembentukannya. Direktif EC
saat ini telah mencakup seluruh aspek hukum perusahaan, beberapa diantaranya
memiliki pengaruh langsung terhadap akuntansi.
Direktif EU Keempat, yang
dikeluarkan pada tahun 1978 merupakan satu set aturan akuntansi yang paling
luas dan komprehensif dalam kerangka dasar EU. Ketentuan Direktif Keempat
berlaku bagi akun-akun perusahaan secara individu dan mencakup aturan
bentuk laporan keuangan, ketentuan pengungkapan, dan aturan penilaian.
Pandangan yang tepat dan wajar merupakan ketentuan paling dasar dan
mempengaruhi pengungkapan dalam bentuk catatan kaki, sebagaimana halnya
mempengaruhi laporan keuangan. Direktif Keempat juga mewajibkan laporan
keuangan untuk diaudit. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
perusahaan-perusahaan Eropa mengungkapkan informasi yang dapat dibandingkan dan
setara dalam laporan keuangannya.
Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan
pada tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan keuangan konsolidasi. Pada
saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan kekecualian dan bukan
kewajiban. Direktif Ketujuh mewajibkan konsolidasi bagi kelompok usaha yang
besarnya di atas ukuran tertentu, menentukan pengungkapan dalam catatan dan
laporan direktur, dan mewajibkan dilakukannya audit.
Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada
tahun 1984, membahas berbagai aspek kualifikasi profesional yang berwenang
untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh hukum (audit wajib). Pada dasarnya,
direktif ini menentukan kualifikasi minimum auditor. Direktif ini juga tidak
membahas kebebasan pendirian profesional di antara negara-negara EU. Pelatihan
wajib harus diselesaikan di bawah pengawasan seorang auditor yang telah
ditunjuk. Harus terdapat indepedensi, namun Direktif Kedelapan memberikan
kekuasaan diskresi terhadap negara-negara EU untuk menentukan kondisi-kondisi
indepedensi.
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit,
komoditas dan equitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal
sebagai resiko pasar. Resiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun
fokus terhadap volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu
mempertimbangkan resiko lainnya seperti :
1. Resiko liquiditas timbul karena
tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
2. Diskontinuitas pasar mengacu pada
resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3. Resiko kredit merupakan
kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resikotidak dapat
memenuhi kewajibannya.
4. Resiko regulasi adalah risiko
yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk
keuangan untuk tujuan tertentu.
5. Resiko pajak merupakan resiko
bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak
yang diinginkan.
6. Resiko akuntansi adalah peluang
bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari
transaksi yang hendak dilindungi nilai.
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Pertumbuhan
jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan. Jika perusahaan menyamai
nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi resiko yang aktif dapat
dibenarkan dalam beberapa alasan. Laba yang stabil mengurangi kemungkinan
resiko gagal bayar dan kebangkrutan atau resiko bahwa laba mungkin tidak dapat
menutupi layanan jasa utang kontraktual.
Peranan Akuntansi
Akuntansi
manajemen memainkan peranan yang penting dalam proses resiko manajemen. Mereka
membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, menguantifikasikan
keseimbangan yang terkait dengan strategi respon risiko alternatif, mengukur
potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektifitas program lindung nilai.
Identifikasi Resiko Pasar
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentiofikasikan berbagai jenis resiko market
berpotensi dapat disebut dengan pemetaan resiko.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran
yang dimainkan para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi
penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons resiko. Mungkin
manajemen leih suka mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi ketimbang
harus melakukan lindung nilai apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih
tinggi dari pada manfaatnya.
Manajemen Resiko di Dunia dengan
Kurs Mengambang
Dalam dunia kurs mengambang,
manajemen resiko mencakup :
1. Antisipasi pergerakan kurs
2. Pengukuran resiko kurs valuta
asing yang dihadapi perusahaan
3. Perancangan strategi perlindungan
yang memadai
4. Pembuatan pengendalian manajemen
resiko internal
Peramalan atas perubahan kurs
Dalam
mengembangkan program manajemen resiko nilai tukar, manajer keuangan harus memiliki
informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnetudo perubahan kurs.
Karena menyadari prospek kurs sebelumnya, manajemen keuangan dapat menyusun
ukuran-ukuran defensif memadai dengan lebih efesiensi dan efektif. Namun
demikian apakah mungkin untuk memprediksi pergerakan mata uang dengan akurat
tetaplah sebuah masalah.
Jika
peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka manajer
keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi resiko.
keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi resiko.
Manajemen Potensi Resiko
Potensi
terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai
aktiva bersih, laba dan arus kas perusahaan.
Potensi Resiko Translasi
Potensi
resiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
equivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan
Strategi Perlindungan
Strategi ini mencakup :
1. Lindung nilai neraca
2. Lindung nilai operasional
3. Lindung nilai kontraktual
Strategi Untuk Produk Lindung Nilai
Produk
lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang
memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkanresiko pasar pada pundak pihak lain.
Kontrak Forward Valas
Kontrak
forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata
uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal
di masa yang akan datang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs
forward.
Future Keuangan
Suatu
kontrak future keuangan memiliki sifat yang mirip dengan kontrak yang forward.
Sepeti halnya forward, future merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan
sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dengan harga
yang sudah yang ditentukan.
Opsi Mata Uang
Opsi
mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual suatu mata
uang dari pihak penjual berdasarkan harga tertentu pada atau sebelum tanggal
kadaluarsa yang telah ditentukan. Opsi jenis eropa hanya dapat dieksekusi pada
tanggal kadaluarsa.
Swap Mata Uang
Swap
mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang
berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang
sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga
mungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang
timbul dari kegiatan usaha internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB
menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april 2003,
unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk
transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi
berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal
terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuat
standar akuntansi global untuk produk tidak lengkap tidak konsisten dan
dikembangkan secara bertahap.
Isu Praktik
Meskipun
aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi
pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang
pertama berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat
64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas
resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen lindung nilai.
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Perlakuan
akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip
dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di
sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif
melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi
bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
Pengungkapan
Melakukan
analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang
dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal
sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit
banyak telah menyelesaikan masalah ini.
Pengungkapan itu antara lain:
- Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
- Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
- Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
- Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
- Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
- Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
- Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan
Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem
evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup
tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak
perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup
pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar,
mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung
nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan
sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam
organisasi itu.
Acuan Yang Tepat
Objek
dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan
resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk
menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem
penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum pembuatan
program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem
pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan
internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan.
Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi
resiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.
REFERENSI:
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D.
Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat,
Jakarta