Kamis, 20 Maret 2014

Akuntansi Internasional (1-4)

Nama: yuniar frida susanti
kelas : 4eb22
Npm : 28210778




Analisis Laporan Keuangan
Merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.
Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
1) Current Ratio
2) Acid Test Ratio
3) Cash Position Ratio
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
1) Total Debt To Equity Ratio
2) Total Debt To Total Assets Ratio
3) Long Term Debt To Equity
4) Long Term Debt To Total Assets
c . Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
1) Return On Equity (ROE)
2) Return On Assets (ROA)
3) Net Profit Margin
4) Gross Profit Margin
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam melakukan analisis keuangan :
a. Analisis Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
b. Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.
1. Analisis Rasio
Ada dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional :
a.  Apakah perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda?
b.  Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local memperngaruhi interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negeri yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat menunjukkan adanya perberdaan besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.
c.  Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional ? Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan bukti terhadap pernyataan ini, setidaknya dalam konteks perbedaan antara nilai akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP non AS.
Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar separuh dari 528 emiten non AS yang diteliti mengungkapkan perbedaan yang material antara laba yang dilaporkan laporan keuangannya mereka dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah :
1. Depresiasi dan amortisasi
2. Biaya yang ditangguhkan
3. Pajak tangguhan
4. Pensiun             
5. Transaksi mata uang asing

Penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari 2/3 emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. dua puluh lima dari 87 emiten yang melaporkan bahwa laba berdasarkan GAAP AS lebih besar daripada berdasarkan GAAP non AS melaporkan perbedaan lebih besar dari 25%. Hasil yang sam juga ditemukan untuk rekonsiliasi ekuitas pemegang saham. Secara keseluruhan, bukti dalam studi SEC ini menunjukan bahwa perbedaan laporan keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS sangat material untuk kebanyakan perusahaan.
2. Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual.
3. Mekanisme untuk Mengatasi
Untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasinya analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Referensi :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 2. Jakarta : Salemba Empat.

AKUNTANSI KOMPARATIF
 
Dalam pembahasan Akuntansi Komparatif I akan dibahas Sistem Akuntansi di 6 negara yang sudah maju, yaitu Perancis, Jerman, jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Berikut di tampilkan dalam bentuk tabel keenam sistem negara-negara tersebut beserta perbedaannya untuk lebih jelasnya

No.
Perbedaan
Perancis
Jerman
Jepang
Belanda
Inggris
AS
1.
Dasar utama aturan akuntansi
Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983 yang membuat Plan Comptable General wajib digunakan oleh seluruh perusahaan
Undang-undang Akuntansi Komprehensif 1985 (Hukum Komersial Jerman)
Hukum Komersial, Undang-undang Pasar Modal, dan Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan
Undang-undang tahun 1970
Undang-undang tahun 1981
Hukum negara bagian, bukan hukum federal
2.
Ciri khusus akuntansi
Terdapat dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasi
Memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta untuk menetapkan standar akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi
Standar konsolidasi yang masih longgar sehingga dapat membuat perusahaan dapat menyembunyikan operasi afiliasi yang merugi
Kelompok-kelompok perusahaan untuk tujuan konsolidasi terdiri dari perusahaan yang membentuk unit ekonomi dimana berada dalam kendali yang sama
Terdapat pengecualian untuk penyusunan laporan konsolidasi adalah untuk kelompok usaha berukuran kecil dan menengah
Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan harus dikonsolidasi dan laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib
3.
Sumber Pendanaan Perusahaan
Secara tradisional tidak terlalu bergantung pada pasar modal tetapi pada pendanaan berupa utang
Perusahaan dapat menerbitkan saham atau utang pada sebuah pasar modal
Perusahaan-perusahaan saling memiliki ekuitas satu sama lain serta penggunaan kredit bank dan modal utang
Pengaruh Bursa Efek Amsterdam relatif kecil karena tidak memberikan banyak modal bagi usaha baru
Yang bertanggungjawab dalam hal pendanaan untuk suatu badan usaha adalah lembaga akuntansi
Beberapa perusahaan memperdagangkan sahamnya melalui over the counter         
4.
Prinsip Akuntansi
Memperbolehkan perusahaan mengikuti IFRS atau GAAP                                             
Menggunakan GAS (German Accounting Standards)
Sedang dibentuk ulang untuk mengikuti IFRS
Perusahaan-perusahaan Belanda diperbolehkan menyusun laporan keuangan dengan menggunakan IFRS atau GAAP AS selain standar akuntansi                             Belanda
Sudah boleh menggunakan IFRS selain GAAP Inggris
Mempertimbangkan mengubah GAAP AS yang semula stndar berdasarkan aturan akan menjadi standar berdasarkan prinsip serta mengkonverjensi antara GAAP AS dengan IFRS
5.
Pelaporan keuangan
Yang harus dilaporkan oleh setiap perusahaan adalah neraca, laporan L/R, catatan atas laporan keuangan, laporan direktur, laporan auditor
Yang harus dilaporkan adalah neraca, laporan L/R, catatan atas laporan keuangan, laporan manajemen, dan laporan auditor
Yang harus dilaporkan adalah neraca, laporan L/R, laporan usaha, proposal atas penentuan penggunaan (propriasi) laba ditahan, dan skedul pendukung
Yang harus dilaporkan adalah neraca, laporan L/R, catatan-catatan, laporan direksi, dan informasi lain yang direkomendasikan
Yang harus dilaporkan adalah laporan direksi, laporan L/R dan neraca, laporan arus kas, laporan total keuantungan dan kerugian yang diakui, laporan kebijakan akuntansi, catatan atas referensi dalam laporan keuangan, dan laporan auditor
Yang harus dilaporkan adalah laporan manajemen, laporan auditor independen, laporan keuangan utama (laporan L/R, neraca, laporan arus kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham), diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan, dan pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
6.
Pengukuran       akuntansi
Aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak, umumnya menurut dasar garis lurus atau saldo berganda
Metode penyatuan kepemilikan/akuisisi yang diizinkan adalah metode nilai buku dan metode revaluasi
Menggunakan metode saldo menurun untuk menentukan depresiasi
Metode pembelian lebih umum dilakukan dibandingkan dengan metode penyatuan
Memperbolehkan metode akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha
Suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya dan penggabungan usaha dicatat sebagai sebuah pembelian

Referensi :
Federic Choi, Gary ; Akuntansi Internasional ; Penerbit Salemba 4

 
Persaingan global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam teknologi terus menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional secara terus menerus, mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengiriman dana lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba dan biaya modal perusahaan merupakan variabel yang memperumit keputusan manajemen. Pada saat yang bersamaan, perkembangan seperti internet, konferensi video, dan transfer elektronik mengubah ekonomi produksi, distribusi, dan pendanaan.
 Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha patungan (joint ventures) dan kaitan strategik lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen perusahaan multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat dibandingkan, tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
1.    Pembuatan Model Usaha
Survey terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen mengahabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama.
  1. mengidentifikasi faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
  2. merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
  3. mengembangkan sumber-sumber data untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
  4. mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifikasi.
2.    Alat Perencanaan
Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan membantu perusahaan mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan.
Alat keputusan ini digunakan dalam sistem perencanaan strategi dimana seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan. Akuntan dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data.
3.    Penganggaran Modal      
Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan mutinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modaldan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.
Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk.
4.    Biaya Modal Multinasional
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut.
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di = ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g. Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas batas.
5.    Sistem Informasi Manajemen (Isu yang Berkaitan dengan Sistem)
Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat.
Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :
a)      penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan
b)      penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
c)      Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal.
6.    Masalah Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan penyampaian tepat waktu.
Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.
7.    Isu-isu dalam Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini juga sama pentingnya karena memungkinkan para manajer keuangan untuk :
Mengimplementasikan strategi keuanagn global sebuah MNE
1)      Mengevaluasi sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
2)      Memberikan motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

System penegndalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien. Sebaliknya system pengendalian keuangan merupakan system pengukuran kauntitatif dan komunikasi yang memfasilitasi penegndalian melalui :
a)      Komunikasi tujuan-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi
b)      Memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja
c)      Mengawasi kinerja
d)     Mengkomunikasikan penyimpanan antara kinerja aktual dan neraca kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.
8.    Sistem Pengendalian domestik vs Multinasioanal
Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
a)      Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.
b)      Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan sistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang direncanakan untuk operasi luar negeri.
c)      Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
d)     Mantan eksekusi domestik yang bekerja pada operasi luar negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebnayak mungkin system penegndalian domestik umumnya karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi denagn menguasai sistem domestik. 
9.    Penganggaran Operasional
Setelah tujuan strategis dan anggaran modal terbuat, selanjutnya manajemen memfokuskan diri pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup pembuatan anggaran operasional atau rencana laba apabila diperlukan dalam organisasi. Rencana laba ini merupakan dasar bagi peramalan manajemen kas, keputusan operasi, dan skema kompensasi manajemen.
Kinerja keuangan suatu operasi luar negeri dapat diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau kedua-duanya. Mata uang yang digunakan dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada saat menilai kinerja suatu unit luar negeri dan manajernya. Nilai mata uang yang berfluktuasi dapat mengubah laba ketika diukur dalam mata uang lokal dan akan menjadi karugian ketika dinyatakan dalam mata uang negara asal. Tiga kurs yang mungkin dapat digunakan ketika menyusun draft anggaran operasional pada awal periode :
a)      Kurs spot yang berlaku ketika anggaran disuusun
b)      Suatu kurs yang diperkirakan akan berlaku pada akhir periode anggaran (kurs proyeksi)
c)      Kurs pada akhir periode jika anggaran disesuaikan jika kurs berubah (kurs penutupan)
10.              Konsep biaya standar dan Kaizen
Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya kaizen menekankan untuk melakukan apa ynag diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Konsep Biaya Standar
Konsep Biaya Kaizen
Penegndalian biaya
Pengurangan biaya
Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus
Tujuan : kesesuaian dengan standar kinerja
Tujuan : mencapai target pengurangan biaya
Standar ditentukan tiap tahun
Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
Analisis variabs didasarkan pada aktual vs standar
Analisi varians didasarkan pada pengurangan biaya secara konstan
Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi
Melakukan investigasi jika target biaya tida tercapai

11.              Evaluasi Kinerja operasi Luar Negeri
Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk :
a)      Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada.
b)      Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
c)      Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif.
d)     Mengevaluasi kinerja manajemen.
e)      Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi.

Referensi:  
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.


AUDITING

Jasa Audit dan Tantangan Auditing Internasional
            Jasa yang diberikan oleh kantor audit global meliputi :
  1. jasa audit/atestasi dan jasa penjaminan (assurance)
  2. konsultasi pajak dan jasa pelaksanaan (compliance service)
  3. jasa konsultasi manajemen.
            Jasa-jasa yang diberikan ini pada dasarnya sama dengan yang diberikan kepada perusahaan domestik. Yang membedakan hanyalah bahwa untuk perusahaan multinasional, fungsi-fungsi tersebut lebih kompleks dan potensi lokasi auditnya lebih banyak. Procter and  Gambler beroperasi di 140 negara yang masing-masing mempunyai pajak, valuta, dan aturan pelaporan yang berbeda. Para auditor Procter and Gambler harus memeriksa operasi mereka pada masing-masing negara tersebut, dan juga mengarsipkan kembalian pajak yang terjadi. Mereka juga harus menyusun return kosolidasian di kantor pusatnya di AS.
            Walaupun pertanggungjawaban audit untuk operasi internasional serupa dengan pertanggungjawaban audit untuk operasi domestik, kebijakan konvensional menyatakan eksistensi sejumlah tantangan khusus pada operasi internasional, seperti misalnya praktik akuntansi local, valas, praktik bisnis dan hukum setempat, adat dan bahasa, serta jarak.
            Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh kantor-kantor audit “Big Six”, para pakar audit MNC menyatakan bahwa risiko-risiko berikut ini paling berpengaruh dalam menentukan lingkup audit multinasional :
  1. Transaksi-transaksi yang signifikan atau tidak biasa yang terjadi di perusahaan anak
  2. Ukuran oerusahaan anak (yang dinyatakan dalam pendapatan,laba bersih, atau aktiva)
  3. Perubahan besar yang terjadi di perusahaan anak
  4. Dugaan komite audit
  5. Kompetensi personalia akuntansi perusahaan
Yang menarik adalah hasil survey tersebut menyatakan bahwa para auditor perusahaan multinasional (MNC) terutama menangani risiko-risiko yang sama dengan yang dihadapi audit domestik. Tidak satupun dari kelima risiko tersebut yang bersifat spesifik bagi MNC. Ini menyiratkan bahwa secara umum faktor-faktor risiko audit domestic sama dengan faktor-faktor audit MNC.
 Kebiasaan dan Praktik Akuntansi Lokal
            Kebiasaan dan praktik bisnis local dapat menimbulkan gangguan-gangguan mulai dari yang hanya sekedar konfirmasi tentang apa yang telah terjadi, sampai dengan yang terkait dengan penaksiran risiko masa mendatang.
            Pada banyak kasus, surat konfirmasi harus diterjemahkan dalam sebuah bahasa lain. Mengharapkan pelanggan mengembalikan konfirmasi merupakan sebuah tantangan yang lain, karena pelanggan asing kurang berpengalaman dengan konfirmasi. Mungkin bukan kebiasaan bagi para auditor lokal untuk mengirimkan konfirmasi atas piutang usaha atau bahkan untuk mengkonfirmasi saldo bank akhir tahun. Pada pasar berkembang di mana jarang terdapat staf yang cakap, konfirmasi audit sering dipandang sebagai suatu gangguan dan ditanggapi dengan kecurigaan.  Ini terutama terjadi di sejumlah negara di mana auditor harus membuat laporan kepada pemerintah tanpa harus memberitahu kepada nasabah.
 Valas
            Auditor harus memahami pembatasan (retriksi) valas dan persyaratan transfer untuk masing-masing negara di mana auditor tersebut bekerja. Di samping itu, auditor harus memahami prosedur perusahaan dalam mentranslasi laporan keuangan serta pencatatan transaksi valas sedemikian sehingga dalam valutanya sendiri dapat disusun dengan tepat. Manajemen harus menentukan apakah pilihan tersebut didasarkan atas kriteria yang benar, dengan menggunakan standar akuntansi yang tepat.
Budaya dan Bahasa
            Ketidak-tahuan mengenai bahasa setempat dapat merupakan kekurangan yang fatal ketika auditor menghadapi personalia dengan dwibahasa. Jika hanya mengandalkan penerjemah, auditor tidak akan memperoleh cerita yang lengkap. Di banyak negara, laporan keuagan harus dinyatakan dalam valuta dan bahasa local, sehingga pengetahuan mengenai bahasa local tersebut adalah penting. Kadang-kadang dengan memahami bahasa setempat dapat bermanfaat untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, dua orang auditor anak perusahaan di Brasil dari sebuah perusahaan energy multinasional yang besar mengetahui bahwa seorang agen pembelian mengendarai sebuah mobil mewah.  Karena kedua auditor tersebut berbicara dalam bahasa local, mereka dapat mendatangi rumah agen tersebut dan berbicara degan ayahnya dan mengetahui bahwa age tersebut memperoleh komisi 5% untuk semua pembelian yang ia lakukan untuk perusahaan.
 Interaksi Negara Asal Dengan Undang-undang Lokal
            Negara asal kadang-kadang mempunyai undang-undang yang meluas ke perusahaan-perusahaan anak domestic yang beroperasi di luar negeri. Undang-undang ini mungkin berbeda atau bahkan bertentangan dengan undang-undang negara tuan rumah. Contohnya meliputi boikot dalam melakukan bisnis dengan negara-negara tertentu atau legilasi anti boikot di mana auditor harys menengaskan bahwa tidak ada satupun negara yang didiskriminasi.
 Jarak
            Untuk mengaudit sebuah perusahaan multinasional yang besar, auditor mengalami kesulitan waktu. Sebagai contoh, Coca-Cola yang basis perusahaannya berada di Atlanta, Georgia, beropreasi disegala penjuru dunia. Kantor akuntan yang mengauditnya, Ersnt & Young, juga mempunyai kantor di Atlanta yang bertanggungjawab terhadap audit tersebut. Salah satu patner di kantor Atlanta diserahi tugas memimpin audit terhadap coca- cola diseluruh dunia. Patner tersebut menentukan lingkup (scope) audit dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti misalnya negara-negara di mana cabang-cabang coca-cola berada dan materialitas masing-masing cabang dari prespektif perusahaan secara keseluruhan. Tantangan utama bagi pengauditan di luar negeri adalah jarak. Operasi yang jauh dan terpencil tidak teraudit sesering dan sesmpurna operasi di dalam negeri. Sering juga tidak dapat dilakukan kunjungan pra-audit dan pasca-audit, sehingga komunikasi harus dilakukan melalui telepon, e-mail, fax, atau surat. JIka terjadi problem pasca-auditm tentu tidak mungkin untuk menyelesaikan dengan cepat.
 Ketersediaan Auditor
            Jumlah akuntan yang tersedia juga ditentukan oleh adanya persyaratan untuk memasuki profesi tersebut, seperti misalnya persyaratan pendidikan dan ujian yang ketat. Penting unutk diperhatikan bahwa negara-negara dengan pasar modal yang baru muncul seperti Indonesia, India dan Meksiko mempunyai akuntan per kapita yang jauh lebih kecil disbanding dengan negara-negara dengan hukum kode (code law) mempunyai akuntan per kapita yang relatif lebih kecil disbanding negara-negara hukum umu (common law).
 Perbedaan dalam Pelatihan dan Praktik Auditor
            Pelatihan calon professional audit juga sangat bervariasi untuk masing-masing negara. Di sejumlah negara seperti AS, pendidikan akuntansi dilaksanakan sampai kejenjang perguruan tinggi pada tingkat bachelor, master, bahkan doctoral. Terdapat 3 model pendidikan akuntansi yang berbeda yang mengarah pada sertifikasi, yaitu :
  1. Pendekatan pemagangan, yang didasarkan atas pengalaman Inggris, yang tidak mensyaratkan pendidikan akuntansi di universitas.
  2. Model berbasis universitas untuk sertifikasi, serupa dengan pendekatan yang digunakan di AS dan Jerman.
  3. Model dua jalur, terdapat di Belanda dan Prancis, yang mengijinkan kedua pendekatan di atas.
Pada model pemagangan, bahkan sampai dengan beberapa tahun setelah studi, staf yang mempunyai pengalaman signifikan belum dapat dianggap cakap (qualified), dalam artian professional. Calon akuntan harus menduduki staf terlebih dahulu selama bertahun-tahun. Pada model universitas, staff mungkin cakap tetapi belum cakap berpengalaman.
Referensi :
Sunardi dan Danang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara Book, Yogyakarta

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar